Menerapkan Budaya Disiplin di Indonesia
Disiplin adalah kunci keberhasilan. Itulah salah satu
filosofi hidup yang amat dipegang teguh oleh masyarakart Jepang. Budaya
disiplin dalam segala hal terbukti mampu mengantarkan Jepang tumbuh pesat
menjadi Negara yang kuat dan modern. Baik itu dalam bidang pertahanan keamanan,
teknologi, pangan, ekonomi, hingga bahkan kebudayaan. Di negeri matahari terbit
itu disiplin memang telah menginternalized menjadi budaya bangsa sehari-hari.
Bagi bangsa Jepang tidak disiplin adalah aib yang memalukan
Kedisiplinan bangsa Jepang membuat negara tersebut selalu sigap dalam
menghadapi segala ancaman. Kesigapan itu juga nampak saat Jepang dilanda
bencana gempa dan tsunami beberapa waktu yang lampau. Semuanya sudah
dipersiapkan secara matang dan dirancang dengan begitu rapi. Bahkan tidak
nampak masyarakat Jepang yang melakukan penjarahan saat bencana melanda negeri
mereka.
Pelajaran berharga yang bisa kita petik dalam hal ini yaitu
kedisiplinan bangsa Jepang. Budaya disiplin terbukti mampu mendorong
terciptanya keteraturan hidup dan kokohnya tatanan sosial dalam masyarakat
maupun lingkup negara. Maka dari itu sudah saatnya kedisiplinan menjadi bagian
dari budaya masyarakat Indonesia. Bukan sekedar slogan-slogan ataupun
jargon-jargon yang hanya manis di bibir saja. Namun budaya disiplin tersebut
harus kita wujudkan bersama dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa Indonesia nampaknya patut mencontoh strategi Jepang
dalam mewujudkan budaya disiplin di negaranya. Jepang telah menanamkan budaya
disiplin ke dalam mainstream masyarakatnya sejak dini. Dimana sejak anak usia
dini telah dididik hidup disiplin di dalam keluarganya. Yang kemudian proses
tersebut berlanjut di bangku sekolah. Sejak usia dini anak-anak Jepang telah
dibiasakan untuk mampu memanajement segala aktivitasnya secara mandiri. Mereka
akan mendapat sanksi sosial berupa cemooh ketika tidak mampu berdisiplin.
Bagaimana kita bisa mengejar ketinggalan dari bangsa lain bila
pola pikir masyarakat kita yang ada tetap saja seperti ini, kapan kita bisa
mulai belajar untuk menjadi bangsa yang maju, meninggalkan kebodohan, bukan
hanya kebodohan ilmu tapi juga ketertinggalan akal dan budi pekerti beretika.
Tanpa bermaksud menjelek-jelekan bangsa sendiri, mari kita mencoba berkaca dan
melihat diri kita masing masing dengan 2 hal berikut ini. Siapapun pernah
belajar sejarah betapa bangsa Jepang telah bangkit dari keterpurukan pasca di
bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di akhir perang dunia ke-2 dan kini menjadi
3 besar penguasa perekonomian dunia selain Amerika dan Cina. Yang pertama
disiplin antri (lihat perbedaan mencolok) betapa bangsa Jepang sangat
menghargai kepentingan orang lain dan tidak egois, main serobot yang penting urusan
kita beres persetan denga orang lain. Lihat perbandingan dibawah ini.
Inilah pemandangan antrian belum lama ini di Jepang saat
korban Tsunami menerima bantuan pangan di sebuah lapangan. Sementara itu,
inilah kondisi bangsa kita dalam budaya antri, berebut berdesak-desakan bahkan
tak jarang jatuh korban jiwa, tidak ada yang rela mengalah.
Yang kedua, adalah
kepedulian pemerintah terhadap infrastruktur sangat jauh berbeda, kita lihat
fakta di gambar dibawah berikut ini:
Ini kondisi nyata di Jepang betapa pihak pemerintah disana
begitu cepat dan sigap memperbaiki infrastruktur yang rusak demi roda
perekonomian kembali berputar
Menumbuhkan budaya disiplin memang tidak semudah membalikkan
telapak tangan kita. Semua itu tentu butuh proses dan strategi khusus. Awalnya
mungkin akan terasa berat bagi sebagian masyarakat. Sehingga perlu terus
ditumbuhkan kesadaran dan komitmen bersama seluruh komponen bangsa ini.
Masyarakat harus menyadari bahwa melalui budaya disiplin bangsa ini bisa
menjadi bangsa yang tangguh dan mandiri. Melalui budaya disiplin akan
menghantarkan Indonesia tumbuh pesat menjadi negara maju yang berkarakter.
namun untuk saat ini di indonesia belum sama sekali
menerapkan budaya disiplin,
kapan indonesia mulai menerapkan disiplin?
kita mulai dari diri kita dulu pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar