Unsur keputusan yang cepat dan
cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan
mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tak ada faktor yang mencerminkan instrumen
yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap
perusahaan memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya
masing-masing. Hal ini sangat berkait dengan kemampuan analisis keputusan yang
di dalam ilmu manajemen disebut sebagai manajemen operasi.
Suatu inovasi manajemen cenderung
menghasilkan keunggulan kompetitif ketika satu atau lebih dari tiga syarat
dipenuhi. Yang pertama adalah inovasi didasarkan pada prinsip manajemen baru
dengan meninggalkan sisi-sisi yang orthodox; kedua bahwa inovasi merupakan suatu
proses yang sistemik dari suatu proses dan metode yang digunakan; dan ketiga,
inovasi merupakan bagian dari suatu program invensi jangka panjang yang tak
pernah berhenti. Kemudian peran karyawan (sumberdaya manusia) sebagai inovator
sekaligus agen pembaharu menjadi sangat penting dalam menciptakan keunggulan.
Dalam hal ini peranan budaya kerja dan
budaya inovasi sangat strategis. Peran
ilmu manajemen sumberdaya manusia, perilaku oganisasi, dan budaya organisasi
tampaknya sangat efektif ketika perusahaan akan mengembangkan inovasi
manajemennya.
Dalam konteks pengembangan
bisnis, diperlukan pembentukan paradigma kolektif. Semua satu bahasa, satu
langkah, dan satu tujuan. Paradigma kerja ditampilkan ke permukaan dan
diterjemahkan oleh semua pelaku bisnis dalam perusahaan. Dengan paradigma dapat
dicegah terjadinya kerugian-kerugian perusahaan melalui pendekatan kerja yang
efisien. Pola kerja yang sinergis
antarunit di perusahaan dibentuk lewat sistem koordinasi yang efektif. Karena itulah
sebaiknya pihak manajemen memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menerapkan
praktek-praktek ilmu organisasi pembelajaran dan manajemen pengetahuan.
Perusahaan seharusnya merumuskan
standar yang fleksibel dan bervariasi dalam hal pendekatan perubahan dan
pemberian penghargaan kepada karyawan yang inovatif. Selain itu perusahaan
harus juga mendengarkan kritik para pelanggan untuk bahan penyusunan perubahan
yang dikehendaki para pelanggan. Umumnya suatu perusahaan, dalam kondisi
persaingan tinggi, dengan kemampuan perubahan yang besar akan sangat mungkin
memuaskan, bertahan dan memberi daya tarik kepada para pelanggan. Disinilah pengetahuan pihak
manajemen yang menyangkut manajemen pemasaran dan perilaku konsumen sangatlah
penting.
Sementara itu bisnis secara
berkeberlanjutan merefleksikan
terjadinya saling kebergantungan dengan beragam aspek unsur manusia.
Pertumbuhan ekonomi adalah penting bagi kemanfaatan individu dan masyarakat
keseluruhan. Namun jangan melupakan nilai-nilai kemanusiaan seperti kehidupan
keluarga, perkembangan intelektual, moral, dan pengembangan spirit. Mengapa?
Karena bisnis yang berdimensi
berkelanjutan mengandung arti bahwa pada setiap upaya mencapai tujuannya baru
akan berhasil jika ada pelanggan atau konsumen yang aktif. Dengan demikian agar
bisnis bisa hidup berkembang maka ia harus berorientasi pula pada kepentingan
aspirasi ekonomi dan non-ekonomi masyarakat atau kepedulian kepada aspek sosial dan lingkungan. Lebih jauh dikenal
dengan istilah tanggung jawab sosial korporat. Tidak ayal lagi untuk itu
kemampuam manajemen yang dibutuhkan bukan saja dalam dimensi ketrampilan
manajerial tetapi juga yang menyangkut penguasaan ilmu humaniora dan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar